Selasa, 08 Mei 2012

Tips Hemat BBM

Gaya mengemudi memegang peranan sangat penting dalam konsumsi bahan bakar sebuah mobil.

Berikut adalah teknik-teknik mengemudi secara efisien yang bisa dicoba dalam berkendara sehari-hari :

1. Pulse & Glide
Sesedikit mungkin / sejarang mungkin menginjak pedal gas dan meluncurlah sebanyak mungkin.

Ibarat bersepeda jarak jauh, untuk menghemat tenaga biasanya pesepeda menerapkan teknik 'Gowes - Meluncur - Gowes - Meluncur', maka kombinasi 'Gas - Meluncur' juga berlaku untuk kendaraan.

Pada teknik Pulse & Glide gunakan rem secukupnya, agar energy kinetik / momentum saat meluncur tetap terjaga, dengan catatan "Tetap awas & siaga, serta cermati kondisi lalu lintas dengan seksama".

Untuk mobil dengan transmisi otomatik pada saat meluncur posisi tuas transmisi tetap di D.


2. Pindahkan Gigi Secepat Mungkin
Saat berakselerasi pindahkan gigi* secepat mungkin dan hindari mesin berputar ke RPM tinggi.

Perpindahan gigi bisa dilakukan pada saat Torsi mesin mencapai 70 - 80%, untuk kendaraan Diesel MPV / SUV sudah bisa ganti gigi pada RPM 1500 - 1800, untuk mesin Gasoline Normal Aspirated bisa ganti gigi pada RPM 2100 - 2400, dengan catatan "Sesuaikan dengan beban yang diangkut serta kontur jalanan (apakah datar / menanjak)".
*) pindah ke gigi lebih tinggi


3. Traffic & Road Anticipation
Antisipasi kondisi lalu lintas, hal ini sangat terkait dengan teknik Pulse & Glide.

Misal saat menghadapi lampu merah / lalu lintas padat di depan, maka sejak jarak masih jauh kita bisa segera lepas gas dan biarkan mobil meluncur dengan sendirinya.

Juga pahami kontur jalan yang sering anda lalui, pada bagian dimana jalanan agak menurun maka Anda cukup tekan pedal gas sedikit saja atau bahkan meluncur (Gliding).

Saat menghadapi tanjakan maka Anda bisa ancang-ancang dari jauh dengan meningkatkan kecepatan kendaraan sehingga pada saat menanjak beban mesin menjadi lebih ringan.


4. Hindari Idle Berkepanjangan, seperti halnya :
a. Memanaskan mesin terlalu lama
b. Menunggu di dalam mobil untuk waktu yang lama dengan kondisi mesin hidup.


5. Berakselerasi dengan Halus
Berakselerasi dengan halus membuat beban kerja mesin lebih ringan daripada berakselerasi dengan sangat cepat.

Jika memungkinkan boleh mencoba akselerasi bertahap, misal dari diam lalu berakselerasi hingga 30 - 40 km/jam, setelah itu kendurkan gas sedikit selama beberapa detik (kecepatan stabil), lalu kemudian tingkatkan lagi kecepatan hingga 70 - 80 km/jam.


6. Gunakan AC Secukupnya
AC bisa digunakan secukupnya, dimana pada saat suhu luar sejuk maka Termostat bisa dikecilkan atau pada saat berakselerasi / jalanan menanjak, kompressor AC dimatikan* (dengan tombol 'AC' atau mengecilkan Termostat). Setelah jalan mendatar kembali / suhu kabin mulai berkurang dinginnya, AC dihidupkan kembali.
*) Kompressor AC mati tetapi blower AC tetap hidup


7. Menjaga Tekanan Ban & Kondisi Mesin
Selalu menjaga tekanan ban & menjaga kondisi mesin tetap prima.


8. Membuang / Membilas Endapan Karbon
Bila mesin jarang berputar ke RPM tinggi, maka 2 - 3 bulan sekali lakukan 'Italian Tune Up' utk membuang / membilas endapan karbon pada ruang bakar.

Proses Italian Tune Up bisa dilakukan di jalan tol saat sepi, dimana mobil meluncur dengan gigi 3 (manual), untuk otomatik gunakan gigi 2 atau 3, lalu geber mesin hingga jarum RPM bergerak mendekati Redline (500 RPM menjelang batas merah) dan sesudahnya segera pindah ke gigi lebih tinggi dan mengemudi normal kembali.

Catatan : Saat melakukan Italian Tune Up pastikan pelumas mesin dalam kondisi prima.

Kelemahan Gas Nitrogen (N2) sebagai Gas Pengisi Ban

  1. Harga yang masih mahal
    Umumnya berkisar sekitar 10ribu hingga 20ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi gas N2. Biaya kuras berkisar sekitar 5ribu – 10ribu rupiah.
  2. Perawatan
    Setiap kali ban sudah terisi oleh N2, maka selanjutnya jika tekanan berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan N2 juga.
  3. Ketersediaan
    Belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian N2.

Keuntungan Menggunakan N2 sebagai Gas Pengisi Ban

  1. Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang)
  2. Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal (akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang)
  3. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
  4. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata)
  5. Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga)
  6. Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban)
  7. Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi)
  8. Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban – overpressure)

Tips Deteksi Kondisi shockbreaker Mobil

Ada beberapa faktor penunjang yang mempengaruhi kenyamanan saat berkendara, salah satunya performa suspensi yang baik. Saat kondisi komponen tersebut kurang baik atau rusak, tentu akan mengganggu kenyamanan saat berkendara, seperti stabilitas. Bicara stabilitas, keselamatanlah taruhannya.

Kerusakan pada shockbreaker dapat menimbulkan gejala mobil oleng karena limbung serta manuver tidak sempurna. Gejala negatif lainnya yaitu pengendalian, seperti oversteer. mendeteksi menurunnya performa shockbreaker bisa dari 3 sektor, yaitu secara visual, suara, dan rasa.

Berikut ini adalah penjelasan yang bisa dipakai untuk mengetahui apakah shockbreaker mobil Anda masih berfungsi dengan baik.

Secara visual

Performa shockbreaker melemah lantaran adanya kebocoran dan dapat dilihat dengan adanya rembesan oli yang menempel pada bagian luar shockbreaker. Bisa juga rembesan tersebut sudah mulai tertutupi oleh debu atau kotoran. Untuk memastikannya, kotoran di shockbreaker harus dipegang, apakah mengandung oli atau tidak.

Suara

Kemungkinan lain, adanya suara-suara aneh dari shockbreaker ketika melewati jalan rusak atau berlubang. Suara tersebut cukup mengganggu dan sedikit terasa getaran pada setir ataupun dek dekat pedal.

Rasa atau pengendalian

Pada kondisi ini memang diperlukan kepekaan yang cukup dan sensitivitas yang baik dari pengemudi sebab menyangkut feeling. Keadaan lain yang bisa membantu adalah munculnya gejala limbung yang berlebihan saat melaju dengan kecepatan tinggi. Atau bisa juga timbul dari ayunan yang berlebihan ketika melewati polisi tidur atau jalan yang berlubang.

Apabila salah satu dari ketiga kondisi di atas terjadi pada kendaraan Anda, segera mungkin konsultasikan dan lakukan perbaikan di bengkel langganan Anda. Untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan mobil saat berkendara. Pastikan menggunakan komponen asli pabrikan yang masih tertutup segel untuk hasil yang maksimal

semoga bermanfaat...

Tips otomotif kenali perbedaan alarm mobil dengan immobilizer

Immobilizer tidak mengeluarkan bunyi atau membuat lampu berkedip sebagai cara mencegah pencurian.

Immobilizer beroperasi dengan menonaktifkan sejumlah sirkuit mobil sehingga mobil tidak dapat dioperasikan.

Alarm mobil

Alarm mobil bisa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

1. OEM – Bawaan langsung dari pabrik.

2. Aftermarket – Dipasang sebagai aksesoris setelah mobil berada di tangan konsumen.

Alarm mobil memiliki sejumlah fitur yang berbeda. Remote alarm mempunyai penerima radio yang memungkinkan pemilik untuk mengontrol alarm dari jarak jauh.

Sedangkan keyless remote alarm biasanya memiliki metode kriptografi (kode) otentikasi yang kuat.

Karena kebanyakan alarm mobil terpicu secara tidak sengaja akibat set up yang terlalu sensitif, kebanyakan peringatan alarm malah diabaikan.

Pabrikan mobil sudah mulai meninggalkan fokus pada pengembangan alarm dan beralih ke immobilizer.

Seiring perkembangan teknologi, banyak yang saat ini tidak puas dengan mobil yang dilengkapi alarm dan immobilizer saja.

Banyak pemilik yang juga menambahkan sistem pelacak mobil sehingga memudahkan polisi melacak keberadaan mobil yang dicuri.

Tips Mengemudi di Tengah Hujan Deras

Meski musim penghujan hampir berakhir, hujan deras di sejumlah wilayah masih tetap terjadi. Perjalanan saat hujan butuh kondisi kendaraan yang prima. Berikut tips mengemudi di tengah hujan deras :

Periksalah ban anda dengan teratur
Selalu cek ban anda sebelum mengemudi. Periksalah hal berikut dengan cermat: Jaga tekanan udara ban. Tekanan udara yang betul diatur oleh pabrik mobil dan dapat ditemukan di balik pintu, kotak samping pintu, kotak dashboard atau pintu bahan bakar. Juga tertulis di buku manual. Angka yang tercetak di sisi ban bukan tekanan udara yang di rekomendasikan bagi ban anda…hal itu adalah kemampuan ban menerima beban maksimal tekanan udara. Anda harus melakukan pengecekan tekanan setidaknya sekali sebulan. Cek juga kedalaman tapak. Tapak yang baik akan melindungi anda dari tergelincir/slip dan aquaplaning/genangan/banjir.


Hindari mengebut
Saat hujan turun, air akan bercampur dengan kotoran, minyak yang membuat jalan menjadi licin dan mudah tergelincir. Cara terbaik menghindarinya dengan mengemudi perlahan-lahan. Hal ini akan mempermudah ban anda menyesuaikan dengan perubahan cuaca, untuk daya cengekeram lebih baik.


Mengendalikan mobil saat tergelincir
Tergelincir dapat terjadi pada semua pengemudi. Apabila anda mengalaminya, ingatlah untuk tidak menginjak rem mendadak. Jangan menginjak rem berulang-ulang bila mobil ande dilengkapi anti-lock braking system (ABS). Melainkan, injaklah rem dengan hati-hati dan tekanan yang tepat agar stir dan rem dapat menyesuaikan dengan keadaan saat tergelincir.


Jaga jarak dengan kendaraan di depan
Mengemudi saat jalan basah disarankan agar berhati-hati – stir, (clutch), rem dan pedal gas – dan hal-hal yang membahayakan. Saat anda memulai perjalanan dalam cuaca hujan, sepatu anda bisa basah dan licin saat menginjak pedal gas. Keringkan alas kaki anda sebelum mengendarai mobil.Kendaraan harus dalam kondisi baik, ceklah kondisi lampu besar, lampu samping, lampu rem dan sistim indicator bekerja baik. Saat hujan melakukan pengereman akan menjadi tiga kali lebih lama dibandingkan saat kering/panas. Perhatikan jarak kendaraan, karena anda perlu berada di belakang mobil yang berada dihadapan anda dengan jarak lebih jauh. Jagalah jarak setidaknya dua mobil di depan anda sehingga terdapat jarak yang cukup.


Ikutilah jalur kendaraan di depan anda
Hindari menggunakan rem. Berusahalah untuk mengurangi kecepatan dengan mengurangi tekanan pada pedal gas. Nyalakan lampu besar, sekalipun hujan rintik2. Bukan hanya anda yang akan mudah melihat, namun kendaraan lain juga akan mudah melihat anda.


Persiapkan perjalanan anda
Mengemudi saat hujan memerlukan perlakuan yang hati-hati terhadap alat-alat penting dalam mengemudi – stir – (clutch), rem dam pedal gas – dan kemungkinan kesalahan lain yang bisa terjadi. Saat anda memulai perjalanan dalam kondisi hujan, alas sepatu anda bisa saja basah dan licin saat menginjak pedal gas. Keringkan alas sepatu anda sebelum mulai mengemudi. Lakukan pengecekan rutin pada fungsi lampu besar, lampu samping, lampu rem dan sistim indicator bekerja dengan baik.


Bagaimana menghindari dan mengendalikan aquaplaning – banjir ?
Aquaplanning dapat terjadi saat air yang berada di depan anda mengalir kencang menuju ban anda yang dapat mengangkat ban anda dan mengarahkannya keluar jalur. Tekanan air dapat mengakibatkan mobil anda meluncur dan mengambang dikarenakan adanya air diantara jalan dan ban. Pada sat ini, kendaraan anda tidak dapat menyentuh jalan/mengambang, dan anda dalam keadaan bahaya yang dapat menyebabkan tergelincir atau hanyut keluar dari jalur. Untuk menghindari aquaplaning jagalah tekanan ban, gantilah ban anda bila tidak lagi layak dipakai, pelankan kendaraan saat jalanan basah, hindari genangan air. Cobalah mengikuti jalur mobil yang ada di depan anda. Bila anda terjebak dalam aquaplaning, jangan menginjak ban mendadak. Hal ini dapat mengakibatkan anda tergelincir. Kurangi takanan gas anda hingga mobil melambat dan anda dapat merasakan mobil anda menyentuh tanah kembali. Bila anda perlu menginjak rem, lakukan perlahan dengan gerakan memompa. Bila mobil anda memiliki ABS, rem-lah seperti biasa, computer mobil anda akan melakukan mimic action, saat diperlukan.


Bila hujan lebat, berhentilah !
Hujan lebat dapat mengganggu wiper anda, air hujan yang deras akan menutup kaca depan mobil anda. Saat pendangan menjadi terbatas dan anda tidak dapat melihat bahu jalan atau kendaraan lain dengan jarak yang aman, saatnya anda untuk menepi dan menunggu hujan reda. Berhentilah pada tempat yang aman dan tepat. Bila harus berhenti di bahu jalan, berhentilah secepatnya dan tunggu hingga badai mereda. Tetap nyalakan lampu besar dan lampu hazard agar mudah terlihat kendaraan lain.


Hujan pertama membuat jalan sangat licin
Hujan pertama membuat sulit mengemudi, karena tanah, minyak dari jalan bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang licin. Pengemudi berpengalaman akan mengurangi kecepatan, dan berhati-hati pada saat-saat awal hujan turun.


Udara mendung mengurangi jarak pandang
Berhati-hatilah saat melewati kendaraan lain


Keringkan rem anda setelah terkena air
Bila saat anda mengemudi melewati genangan air yang cukup dalam, rem anda akan basah, ijaklah rem anda perlahan untuk mengeringkannya.


Jangan mengemudi bila lelah
Berhentilah setidaknya beberapa jam setelah mengemudi untuk beristirahat.

Tips merawat Aki

1.Kalau ganti aki, sesuaikan ukuran ampere dengan standarnya. "Kalau mau menaikkan satu ukuran aki dari standarnya," saran ane nii. Kecuali bila mobil sudah dijejali peranti audio.

2. Sesuaikan tinggi aki dengan standarnya. Tidak disarankan mengganti dengan bodi lebih tinggi, sangat berbahaya. Bila menutup kap mesin, takut kutub akia (+) dan (-) bisa menimbulkan percikan api.

3.Kalau membuka aki, dahulukan kutub (-) lalu (+). Sebaliknya, saat memasang, dahulukan kutub (+) baru (-). Tujuannya, menurut ane nii gan & sist agar tidak terjadi korsleting.

4. Lakukan pengecekan aki agar selalu berada di antara upper dan lower level. Jika berada di bawah upper bisa menyebabkan cepat soak dan sel menjadi rusak bila sampai kering sekali. Pengisian dilakukan saat msin masih dingin (pagi hari).